13 Hal Yang Perlu Anda Tanamkan Dalam Fikiran Anda Ketika Menghadapi Kegagalan

me.me

"Adalah tidak mungkin meraih kesuksesan tanpa kesulitan dan kemunduran, namun anda dapat hidup di sisa hidup anda tanpa kekalahan. Mereka yang menghindari kegagalan dalam hidupnya, maka juga berarti kehilangan berbagai kesempatan untuk berkembang. Adalah dalam rasa sakit bahwa suatu waktu baru dan hebat terlahir. Di belakang kesuksesan, terdapat beberapa kemunduran."

”Sesungguhnya bersama kesukaran itu ada kemudahan. Maka sesungguhnya bersama kesukaran itu ada kemudahan,(Al-Insyirah[94]:5-6)”

1. Sebuah dinding bukanlah akhir dari sebuah jalan. Itu hanyalah petunjuk bagi perhatian anda untuk menemukan berbagai cara agar dapat melaluinya. Jika anda memutuskan untuk kembali, itu adalah sebuah keputusan dan anda tidak seharusnya menyalahkan orang lain untuk hal tersebut. 
2. Jika kesuksesan begitu mudahnya untuk diraih, siapakah yang menginginkannya dengan cara yang buruk.
3. Tidak ada sesuatupun yang terjadi sejauh ini. Apa yang anda lakukan dengan kemunduran ini, pada akhirnya akan menentukan nasib anda.
4. Terimalah tantangan dan kemunduran hidup anda dengan anggun dan keberanian.
5. Semakin keras anda memukul bola ke atas lantai, maka semakin tinggi dia akan melambung. Hal yang sama juga berlaku bagi anda.
6. Terimalah kemunduran sebagai peluang pembelajaran. Analisalah dan belajarlah darinya 
7. Gunakanlah ia sebagai tenaga kendali untuk mendorong anda maju dengan gaya yang lebih kuat.
8. Kreatiflah dan majulah dengan sebuah metodologi yang berbeda.
9. Buatlah sebuah komitmen, jangan pernah mengulang sebuah kesalahan.
10. Mulailah sekali lagi dengan pendekatan baru.
11. Tetap sabar dan teguh hati.
12. Teruslah belajar dan berusaha jika anda tidak mendapatkan apa yang anda ingin dapatkan.
13. Anda tidak akan pernah gagal jika anda tidak menerima kegagalan anda dan berhenti mencoba. 

Barang siapa yang mengerjakan amal shaleh, maka pahalanya unuk dirinya sendiri dan barang siapa yang mengerjakan perbuatan jahat, maka dosanya adalah atas dirinya sendiri.

(Fushilat [41]: 46)